
- Kelurahan Lugosobo di Sapugeli
- Dinpusip Gelar Teknikal Meeting Lomba Bertutur SD/MI Tingkat Kabupaten
- Pembahasan Raperbup Pengelolaan Arsip Dinamis
- DINPUSIP Lakukan Pendampingan Pengelolaan Arsip Untuk Tingkatkan Nilai Pengawasan Kearsipan Hari Ke 2
- DINPUSIP Lakukan Pendampingan Pengelolaan Arsip Untuk Tingkatkan Nilai Pengawasan Kearsipan Hari Ke 1
- Kabupaten Layak Anak, Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo dan Dukungannya
- Jumat Sehat, Perpustakaan Lejit Pesat
- Kelompok Bermain Kreatif Cahaya Go Perpustakaan
- Bedol Sekolah Kunjung ke Perpustakaan Daearah
- Bedol Sekolah Kunjung ke Perpustakaan Daearah
Kelurahan Lugosobo di Sapugeli
Berita Terkait
- Dinpusip Gelar Teknikal Meeting Lomba Bertutur SD/MI Tingkat Kabupaten0
- Pembahasan Raperbup Pengelolaan Arsip Dinamis0
- DINPUSIP Lakukan Pendampingan Pengelolaan Arsip Untuk Tingkatkan Nilai Pengawasan Kearsipan Hari Ke 20
- DINPUSIP Lakukan Pendampingan Pengelolaan Arsip Untuk Tingkatkan Nilai Pengawasan Kearsipan Hari Ke 10
- Kabupaten Layak Anak, Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo dan Dukungannya0
- Jumat Sehat, Perpustakaan Lejit Pesat0
- Kelompok Bermain Kreatif Cahaya Go Perpustakaan0
- Bedol Sekolah Kunjung ke Perpustakaan Daearah0
- Bedol Sekolah Kunjung ke Perpustakaan Daearah0
- Naskah Kuno dan Warisan Budaya0
Berita Populer
- Selamat Hari Jadi ke-190 Kabupaten Purworejo
- Monitoring dan Evaluasi Kearsipan
- Silang Layan sebagai Salah Satu Solusi
- Perencanaan
- Pentingnya Akreditasi Perpustakaan
- Mengenal Naskah – Naskah Nusantara Melalui Khastara
- Layanan Silang Layan Perpustakaan Umum Kabupaten Purworejo
- Visitasi Online Akreditasi Perpustakaan Sekolah
- Daftar Pencarian Arsip Dinarpus Kabupaten Purworejo
- Pentingnya terselenggaranya Perpustakaan Khusus

Purworejo Perpusda, Selasa (29/04/2025) – Sedikitnya 150 orang pemerhati perpustakaan di lingkungan Kelurahan Lugosobo Kecamatan Gebang mengikuti kegiatan safari gerakan nasional gemar membaca yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Purworejo bidang Perpustakaan.
Para peserta safari gerakan nasional gemar membaca yang mengambil tema “Mewujudkan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat” ini terdiri dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, pemerhati perpustakaan dan budaya baca, guru/kepala sekolah, camat, pengelola perpustakaan perguruan tinggi, SD, tokoh agama, pemuda, pengelola perpustakaan desa, mahasiswa, para guru.
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten Purworejo ini dihadiri oleh anggota Komisi 1 DPRD Drs.Jaka Hartana, Camat.
Anggota Komisi 1 DPRD Jaka, mengatakan di tengah kemajuan teknologi yang semakin pesat, pemerintah bersama dengan masyarakat berkewajiban untuk bersama-sama untuk menyadarkan bahwa teknologi itu sangat berbahaya apabila tidak bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.
Bagaimana literasi kita diperbanyak dengan cara memperbanyak penyediaan bahan bacaan bagi masyarakat,” katanya.
Menurut Jaka, penyediaan bahan bacaan untuk perpustakaan ini menjadi kewajiban keluarga, institusi pendidikan dan tempat kerja. Perpustakaan itu harus ada dimana-mana supaya masyarakat mudah untuk mendapatkan bahan bacaan.
“Mari bersama-sama bagaimana generasi muda mempunyai semangat untuk mencintai perpustakaan. Oleh karena perpustakaan itu harus dibangun dengan baik dan didekatkan dengan masyarakat,” jelasnya.
Jaka menerangkan, perpustakaan di tempat kerja juga sangat diperlukan agar masyarakat yang bekerja bisa membaca buku apabila membutuhkan referensi. Apalagi di tempat kerja itu harus ada literasi bacaan. Karena kalau suasananya bagus, maka akan membuat orang didalamnya betah dan nyaman.
“Pemerintah Kabupaten Purworejo memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini dalam rangka menyiapkan generasi milenial di tengah gempuran teknologi. Kami akan terus menggelorakan semangat membaca literasi. Bagaimana budaya gemar membaca ini terus dilakukan demi menyiapkan generasi milenial gemar membaca,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Dra. Eni Sudiyati,MM, mengungkapkan perkembangan perpustakaan saat ini mulai dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota hingga tingkat desa dan kelurahan merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat terhadap peningkatkan kegemaran membaca di masyarakat.
“Kita semua percaya perkembangan perpustakaan sangat penting dalam mewujudkan masyarakat yang cerdas. Perpustakaan telah melakukan koordinasi dengan berbagai lembaga maupun berbagai komponen mengenai peran perpustakaan dalam pengembanan kegemaran membaca masyarakat. Perpustakaan dimaknai sebagai sebuah strategi kebudayaan untuk mewujudkan literate society melalui suatu gerakan literasi yang bersifat kolektif dan inklusif secara sosial,” ungkapnya.
Menurut Eni, perpustakaan memiliki peran untuk mendukung Kegiatan Prioritas (KP) penguatan literasi untuk kesejahteraan melalui kebijakan transformasi pelayanan perpustakaan berbasis inklusi sosial untuk mendorong peran perpustakaan dalam peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan rakyat.
“Perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan perpustakaan yang memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya dengan melihat keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan serta menawarkan kesempatan berusaha, melindungi dan memperjuangkan budaya dan Hak Azasi Manusia,” jelasnya.
Lebih lanjut Eni menegaskan pustakawan sebagai agen perubahan diharapkan dapat menjadi sebagai pencipta, mediator pengetahuan, mengembangkan pengetahuan, penyedia informasi, pengolah pengetahuan, pelestari pengetahuan dan penyebar luasan informasi kepada seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan kebutuhannya.
Di Sela sela kegiatan Widjonarko Analisis Publikasi, Perpustakaan, saat ini telah melakukan kiat-kiat dan kegiatan strategis sebagai terobosan yang dilakukan untuk membangun masyarakat yang berbudaya baca yang difasilitasi dan dilaksanakan oleh Perpusda serta pihak swasta dan para penggiat literasi di daerah atau desa, melalui penyediaan sarana perpustakaan di tempat-tempat umum yang mudah dijangkau, murah dan bermutu dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
“Saya berharap agar berkembangnya perpustakaan, taman bacaan dan sejenisnya di seluruh lapisan yang difasilitasi pemerintah, swasta dan masyarakat dapat menjadi perpustakaan yang dapat memberikan pelayanan berbasis inklusi social dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui literasi untuk kesejahteraan,” harapnya.
Buku Buka Baca Bisa Berprestasi.# Jlitheng