Koordinasi dan Laporan Terkait Pelaksanaan DAK Tahun 2021 serta Konsultasi Mengenai Kegiatan Pengembangan Perpustakaan

Berita Terkait

• Perpustakaan Keliling Kembali Melakukan Pelayanan dengan Protokol Kesehatan Ketat0
• Pembinaan Perpustakaan 28 Desa di Kecamatan Bener0
• Metting Bidang Kearsipan Kegiatan Tahun 20210
• Perpustakaan Menerima Bantuan Buku dari Pemustaka0
• Praktek Aplikasi SIKN dan JIKN 10 Nopember 2021 0
• Sosialisasi SIKN dan JIKN0
• Praktek Pengelolaan Kearsipan Hari ke-3 di Desa Mendiro Ngombol0
• Bimtek Pengelolaan Kearsipan Hari Ke-2 di Desa Mendiro Ngombol0
• Rakor Persiapan P3D0
• Bimtek Tata Kelola Arsip Bagi Perangkat Desa dan BPD Hari Ke-1 di Desa Mendiro Ngombol0

Berita Populer

• Monitoring dan Evaluasi Kearsipan
• Selamat Hari Jadi ke-190 Kabupaten Purworejo
• Silang Layan sebagai Salah Satu Solusi
• Pentingnya Akreditasi Perpustakaan
• Perencanaan
• Mengenal Naskah – Naskah Nusantara Melalui Khastara
• Layanan Silang Layan Perpustakaan Umum Kabupaten Purworejo
• SEJARAH PERKEMBANGAN PERPUSTAKAAN
• Pentingnya terselenggaranya Perpustakaan Khusus
• Visitasi Online Akreditasi Perpustakaan Sekolah

Pada (10/11/2021) pukul 10.00 WIB,  Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Purworejo bersama kepala bidang perpustakaan dan Pustakawan diterima di ruang Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/ Madrasah dan Perguruan Tinggi oleh DR. Drs. Upriyadi, SS, M.Hum. selaku Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus serta Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/ Madrasah dan Perguruan Tinggi, Drs. Nurcahyo, SS., M.Si.

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Purworejo berkesempatan menyampaikan proses terbangunnya Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Purworejo yang di danai lewat DAK dan pengembangan Perpustakaan kabupaten Purworejo beserta kegiatan yang akan di kembangkan di tahun 2022 dan seterusnya.

Dalam koordinasi ini banyak sekali hal yang di bahas, salah satunya akreditasi perpustakaan. Pada dasarnya seluruh perpustakaan baik umum, khusus, sekolah, maupun perguruan tinggi harus terakreditasi seluruhnya.

Selanjutnya dibahas juga terkait perpustakaan berbasis inklusi sosial, yang artinya perpustakaan bukan hanya sebagai pusat informasi untuk membaca dan meminjam tetapi juga sebagai pusat untuk berkegiatan masyarakat. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa di perpustakaan itu haruslah ada kegiatan yang bertujuan tidak hanya mencerdaskan kehidupan bangsa tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.