

- Tujuh Sekolah Dasar Boyongan Ke Perpustakaan
- Membaca Nyaring Menjadi Pintu Masuk
- Tim Sub UPG DINPUSIP Ikuti Monev Pengendalian Gratifikasi di Inspektorat
- Purworejo Berseri, Pinter Bocahe Dalam Festival Literasi
- Kemringet Bareng
- Rapat Bahas Regulasi Implementasi Tatanaskah Dinas
- Penandatanganan MOU LKD Purworejo dengan KPU
- Rapat Konsolidasi Bidang Kearsipan
- Berbondong Bondong Serbu Perpustakaan Keliling
- Bringin Sambeng Didatangi Perpustakaan Keliling
Membaca Nyaring Menjadi Pintu Masuk
Berita Terkait
- Tim Sub UPG DINPUSIP Ikuti Monev Pengendalian Gratifikasi di Inspektorat0
- Purworejo Berseri, Pinter Bocahe Dalam Festival Literasi0
- Kemringet Bareng0
- Rapat Bahas Regulasi Implementasi Tatanaskah Dinas 0
- Penandatanganan MOU LKD Purworejo dengan KPU0
- Rapat Konsolidasi Bidang Kearsipan0
- Berbondong Bondong Serbu Perpustakaan Keliling 0
- Bringin Sambeng Didatangi Perpustakaan Keliling 0
- Perpustakaan Sebagai Ruang Publik Yes0
- Rapat Bidang Kearsipan0
Berita Populer
- Monitoring dan Evaluasi Kearsipan
- PERPUSTAKAAN DAN FUNGSI
- Selamat Hari Jadi ke-190 Kabupaten Purworejo
- Silang Layan sebagai Salah Satu Solusi
- Perencanaan
- Pentingnya Akreditasi Perpustakaan
- SEJARAH PERKEMBANGAN PERPUSTAKAAN
- Layanan Silang Layan Perpustakaan Umum Kabupaten Purworejo
- Mengenal Naskah – Naskah Nusantara Melalui Khastara
- Pentingnya terselenggaranya Perpustakaan Khusus

Membaca Nyaring Menjadi Pintu Masuk
Purworejo Dinpusip, Rabu (13/08/2025) -Membangun generasi cerdas dimulai dari rumah, dan membaca nyaring jadi langkah awalnya. Inilah yang mendorong Pemerintah Kabupaten Purworejo melalui Dinas Perpustakaan dan Kerasipan menggelar Bimbingan Teknis Membaca Nyaring yang akan dilaksanakan tanggal 13 dan 14 Agustus 2025, bagi para pendidik, pustakawan, pegiat literasi, dan orang tua, sebagai suatu investasi budaya literasi sejak usia dini.
Secara resmi, bimtek dibuka oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Stephanus Aan Isa Nugroho, SSTP., Msi. Dalam sambutannya, menekankan pentingnya budaya membaca sebagai dasar pembentukan karakter dan sumber pengetahuan yang mendukung arah pembangunan daerah. “Pembinaan ilmu dimulai dari keluarga. Dari kebiasaan kecil membaca di rumah, kita harapkan lahir generasi yang cerdas dan peduli masa depan. Saya berharap ilmu dan pengalaman dari narasumber nantinya dapat diterapkan di keluarga masing-masing,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Perpustakaan, Sigit Sudibyo,S.Sos menjelaskan, kegiatan Bimtek yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan bertujuan untuk menumbuhkan minat baca sejak dini, meningkatkan kemampuan mendengar, dan memberikan manfaat edukatif bagi peserta lintas latar belakang.
Kegiatan ini menjadi salah satu upaya konkret Perpustakaan umum dalam membangun ekosistem budaya literasi yang inklusif dan berkelanjutan. Literasi membaca nyaring bukan sekadar kemampuan mengenali huruf dan kata, namun juga mencakup pemahaman, interpretasi, serta kemampuan mengekspresikan dan membagikan kembali informasi secara bermakna.
Sementara Sisilia Maryati,SPsi,MPd salah satu narasumber mengungkapkan, dalam konteks literasi keluarga dan sosial, kemampuan ini harus diperkuat sejak dini melalui metode yang menyenangkan dan interaktif, salah satunya adalah membaca nyaring (read aloud).
“Membaca nyaring menjadi pintu masuk penting dalam menumbuhkan minat baca dan memperkuat budaya literasi yang dimulai dari keluarga serta dapat menjadi program utama perpustakaan untuk mendorong keterlibatan aktif berbagai pihak, mulai dari guru hingga orang tua,” tambah Sigit.
Aan Menambahkan, selama kegiatan ini nantinya para peserta tidak hanya menerima materi teori, tetapi juga melakukan praktik membaca nyaring dengan berbagai teknik. Dengan harapan kegiatan ini dapat menjadi gerakan literasi yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan generasi pembaca yang cerdas, kritis, dan kreatif. “Harapannya para peserta dapat menjadi jembatan dalam memberikan edukasi gerakan literasi yang baik kepada seluruh masyarakat khususnya anak anak usia dini demi menciptakan generasi emas yang cerdas, kritis dan kreatif,” pungkasnya
Membaca nyaring dalam genggaman literasi. (Jlitheng)