- Dua Bocah Mojok
- Perkuat Layanan Kearsipan
- Aini Dengan Dekapan Buku
- Belajar Sambil Momong
- Penyerahan Arsip Statis dari DINKUKMP
- Pelayanan Bidang Arsip
- Dinpusip Hadir Dalam Rapat Persiapan Orientasi Penyusunan Dokumen Perencanaan RKPD dan Renja 2027
- Upacara Peringatan Hari Ibu Ke-97
- Mengoptimalkan Potensi Akademik
- Manfaatkan Liburan Sekolah
Perpustakaan dan Sekolah
Berita Terkait
- Perpustakaan Digital di Era Modern0
- FAQ Seputar Perpustakaan0
- Berjibaku Awal Tahun 20250
- ePusda Purworejo: Inovasi Digital untuk Meningkatkan Budaya Literasi0
- Rapat Koordinasi Kearsipan tahun 2024 0
- Desk Capaian Rencana Aksi reformasi Birokrasi Triwulan IV tahun 2024 Berjalan Lancar0
- Seminar Edukasi Remaja: Komitmen dan Kesiapan Menuju Pernikahan Sakinah di Purworejo0
- Pelaksanaan Studi Referensi Prodi PBSI Universitas Muhammadiyah Purworejo0
- Dukung Pengembangan Perpusdes, Dinpusip Gelar Pelatihan Pembuatan Bucket di Perpusdes Sumber Ilmu Kemiri Lor0
- Aula Perpustakaan Purworejo Jadi Lokasi Evaluasi Stunting0
Berita Populer
- PERPUSTAKAAN DAN FUNGSI
- SEJARAH PERKEMBANGAN PERPUSTAKAAN
- Manfaat Perpustakaan bagi Masyarakat
- Monitoring dan Evaluasi Kearsipan
- Tantangan dan Masa Depan Perpustakaan
- Pentingnya Akreditasi Perpustakaan
- Silang Layan sebagai Salah Satu Solusi
- Selamat Hari Jadi ke-190 Kabupaten Purworejo
- Perencanaan
- Bimtek Penulisan Berbasis Konten Budaya Lokal

Perpustakaan, Kuotoarjo - Perpustakaan dengan sekolah merupakan dua unsur yang tidak dapat dipisahkan. Seiring perkembangan zaman, keduanya harus mengikuti perubahan akibat teknologi digital. Hal ini disampaikan Pustakawan Madya Perpustakaan Nasional, Renda, pada Bincang Inspiratif bersama di sela sela Akreditasi Perpustakaan sekolah Kamis, (07/11/24).
Berdasarkan pengalaman selama enam tahun menjadi Asesor Akred perpustakaan sekolah, Renda melihat perpustakaan saat ini, telah berubah drastis dibandingkan masa sebelumnya. Perpustakaan sekolah saat ini tidak lagi seperti dulu, yang dianggap jelek, dan ketinggalan zaman. Namun sekarang perpustakaannya sudah hebat. Buku-buku sudah diikuti dengan perkembangan zaman, ujar Renda.
Dia menambahkan, perpustakaan di era milenial tidak lagi hanya menyajikan koleksi dalam bentuk tercetak. Namun harus bertransformasi ke dunia digital dengan layanan prima. Dengan sistem teknolongi informasi dan komunikasi (TIK), perpustakaan mampu memberikan informasi kepada peserta didik maupun guru selama 24 jam. Dengan begitu, perpustakaan dan sekolah bisa menghasilkan sumber daya manusia yang unggul mengikuti perkembangan teknologi.
Sementara itu, menurut Renda, kegiatan membaca harus dimulai dari keluarga. Kalau kita tidak mulai lalu siapa yang mulai. Sebab itulah alasan mengapa kita harus meningkatkan perpustakaan sekolah, jelasnya.
Renda menilai perpustakaan sudah mengalami banyak kemajuan dan tidak hanya berfungsi sebagai gudang buku. Kini, perpustakaan menjadi tempat berkumpul dan kegiatan edukasi seperti pelatihan komputer. Seperti perpustakaan di daerah Jetis yang sudah mengalami transformasi berbasis inklusi sosial. Di perpustakaan ini dilaksanakan kegiatan membatik untuk anggota PKK yang diadakan seminggu dua kali.
Adapun mengenai akreditasi perpustakaan sekolah yang tujuannya untuk mengetahui serta meningkatkan perpustakaan sekolah, dilakukan dengan mendaftarkan Nomor Pokok Perpustakaan (NPP) ke Perpusnas secara daring (online).
(by. Jlitheng)

.png)

.png)





